Gowa.metro-pendidikan.com. Pemerintah Desa Panciro dibawah nahkoda Asram Suhendra, ST, M.AP selaku Pj (Penjabat) Kepala Desa Panciro, fokus kepada dua kegiatan vital yakni penanganan sampah dan keluarga miskin kategori ekstrim.
Penekanan itu, disampaikan Penjabat Kepala Desa Panciro Asram Suhendra, ST, M.Ap saat diskusi kecil bersama sejumlah perangkat Desa Panciro dan media ini, Selasa (8/4/2025) di Kantor Desa Panciro, Kecamatan Bajeng.
Asram Suhendra mengatakan, dalam mendukung program Bupati yakni Gowa Bersih, penanganan sampah merupakan salah satu program perioritas dari Ibu Bupati Hj Husniah Talenrang untuk 100 hari kerja sejak beliau resmi memimpin Kabupaten Gowa.
“Kami pemerintah di tingkat bawah harus menindaklanjuti program tersebut melalui aksi gotong royong bersama warga atau masyarakat setempat,” kata Asram Suhendra yang tampak berjibaku angkat sampah liar itu.
Asram Suhendra yang resmi dan terhitung sebagai Pj Kades Panciro mulai 14 Februari 2025, langsung bergerak cepat dalam penanganan sampah khususnya sampah pompengan dan sampah liar yang berada di sejumlah titik di Jalan Poros Panciro.
“Kami bersama perangkat dan aparat desa setiap Rabu angkat sampah ke mobil truk. Sedangkan Sabtu atau Minggu kerja bakti bersama warga agar sampah pompengan dan sampah liar dapat diangkat ke mobil truk dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa, kemudian dibawah ke TPA Cadika,” ujarnya.
Adapun sampah milik warga termasuk sampah bisnis yang ada di Desa Panciro, tetap ditangani BUMDes setiap hari. “Sampah pompengan dan sampah liar serta sampah milik warga setempat telah tertangani dengan baik melalui gotong royong, ” tambahnya.
Meski begitu, sambung Asram Suhendra, khusus sampah pompengan melalui aliran irigasi pengairan yang kadang bertumpuk di Desa Panciro, harus lebih maksimal dan kontinyu penanganannya. “Saya harap pihak pompengan atau pengelola aliran irigasi ikut bersama pemerintah desa dan warga mengangkat sampah kirim tersebut dan tidak bertumpuk lama di irigasi pengairan,” demikian Asram Suhendra dalam suatu kesempatan.
Selain penanganan sampah, Asram Suhendra mengungkapkan, Pemdes Panciro juga menangani keluarga miskin kategori ekstrim. ” Ini juga bagian dari program prioritas Ibu Bupati Gowa harus dilaksanakan secara bersama. Karena itu, kami ajak dan mendorong semua pihak termasuk para pelaku usaha di desa ini agar memiliki empati terhadap kondisi warga miskin ekstrim sehingga cepat keluar dari kondisi memprihatinkan itu,” ucap Asram Suhendra.
Di Panciro, sebutnya, ada 13 keluarga/warga yang berpotensi masuk kategori keluarga miskin ekstrim. Tapi tiga diantaranya punya rumah berlantaikan tanah, tidak punya pekerjaan tetap dan tidak memiliki jamban. “Kami sudah bawakan bantuan ala kadarnya dalam bentuk patungan termasuk zakat fitrah kami berikan kepada mereka,”tambah Kasi Pemerintahan Desa Panciro, Muh Fadhly, S.Sos.
Tidak berhenti sampai di situ, malah Pj Kades Panciro mewacanakan pembentukan tim terpadu penanganan keluarga miskin ekstrim dengan melibatkan semua pihak termasuk unsur LSM dan media. “Nantinya tim ini bekerja untuk memastikan, mengartikulasikan dan sekaligus mengajak para pelaku usaha untuk mengeluarkan sebagian keuntungan dari hasil usahanya demi kepentingan sosial dan kemanusiaan khususnya kepada warga miskin yang masuk kategori ekstrim,” jelas Asram yang wacana itu mendapat respon positif dari seluruh perangkat Desa Panciro.
Bagi Asram Suhendra, tidak ada yang sulit dalam penanganan keluarga miskin ekstrim asal dilakukan secara gotong royong dan saling berkolaborasi. Itu komitmen Pemdes Panciro untuk mengantarkan warganya hidup sehat dan layak. **
Laporan : Darwis Jamal