Rumah Adat Tomakaka Masamba Hangus Dilalap Si Jago Merah, Timbulkan Keprihatinan Amat Mendalam

Luwu Utara, metro-pendidikan.com ] Rumah Adat Tomakaka Masamba yang menjadi ikon budaya daerah Luwu Utara hangus terbakar oleh si jago merah. Kini tinggal menyisakan kerangka dan sebagian puing-puing di atas lahan yang berlokasi di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara.

Menurut keterangan saksi yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut, peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 02.45 Wita, Kadir, mengaku bahwa dia terbangun dari tidurnya oleh suara gemuruh api yang membakar rumah adat tersebut.

“Begitu keluar dari rumah, saya melihat kobaran api yang membesar dan telah melalap habis bangunan kayu yang berdiri megah selama bertahun-tahun,” ucapnya.

Tidak hanya itu, saat dia terbangun dan ingin ke kamar mandi, tapi saat keluar, melihat cahaya api yang sangat besar dari arah Rumah Adat Tomakaka. “Saya langsung berlari menuju ke sana dan melihat banyak orang sudah berkumpul di sekitar lokasi,” kata Kadir.

Menurut keterangan saksi lain, Hatija, kejadian tersebut juga disertai dengan teriakan panik dari sejumlah remaja yang sering berkumpul dibawah rumah adat untuk beraktivitas. “Saya mendengar teriakan kebakaran berkali-kali, lalu saya keluar dan melihat api yang sudah besar. Banyak orang berteriak dan berusaha memadamkan api,” ujar Hatija.

Pihak berwenang setempat segera merespons kejadian tersebut. Sekitar pukul 02.50 Wita, personel Pos Pelayanan Ketupat 2024 melaporkan adanya kobaran api dari lokasi kejadian.

Tim Pemadam Kebakaran Kabupaten Luwu Utara segera dikerahkan dan dua unit kendaraan tiba di TKP sekitar pukul 03.10 Wita untuk memadamkan api yang telah melalap Rumah Adat tersebut.

Lebih lanjut, sekitar pukul 03.15 Wita, petugas piket Mako Personel Polres Luwu Utara dan personel Polsek Masamba tiba di TKP untuk membantu dalam upaya pemadaman. Serta dibantu oleh Kasat Binmas AKP Palmer Sianipar, SH dan Kapolsek Masamba AKP Junaidi, SH bekerja sama dengan tim pemadam kebakaran untuk mengatasi situasi tersebut.

Kapolres Luwu Utara, AKBP Muh Husni Ramli, SIK, MH ,M.TR.OPSLA menyampaikan rasa prihatinnya terhadap kejadian ini. “Kami sangat menyayangkan kejadian ini dan telah berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran serta masyarakat setempat untuk melakukan upaya pemadaman dan evakuasi yang terkoordinasi,” pungkasnya.

Dia juga menginstruksikan kepada pihaknya untuk melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

Hingga pukul 04.30 Wita, api yang membakar Banua Katokkoan baru berhasil dipadamkan. Namun, kerugian materiil akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp. 200 juta. Saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak aparat Polres Luwu Utara.

Peristiwa ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat setempat. Rumah Adat tersebut merupakan bagian penting dari warisan budaya lokal, dan kebakaran ini menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar.

“Semoga penyelidikan yang sedang dilakukan dapat memberikan jawaban yang memuaskan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang,” tandas Kapolres Luwu Utara ini. **

Laporan : Yosias Tombela

Pos terkait