Palopo, metro-pendidikan.com — Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Kota Palopo Ilham Hamid, SE., M.Si., memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Palopo pada Jum’at (29/9/ di Ruang Kerjanya, Kantor Wali Kota Palopo.
Rakor TPID tersebut digelar dalam rangka menindaklanjuti 8 Program Prioritas dan Surat Edaran Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 501/11073/B.Ekbang tentang Optimalisasi Penanganan Inflasi di Sulawesi Selatan.
Dalam pertemuan itu, Ilham Hamid meminta Tim Satgas Pengendalian Inflasi untuk melakukan aksi nyata di lapangan terkait pengendalian inflasi.
Asisten II ini juga. meminta pihak Bagian Kerjasama dan Dinas Perdagangan Kota Palopo memantau komoditi di pasar. Komoditi apa yang mengalami kelangkaan, sehingga bisa dilakukan kerjasama ke daerah penghasil komoditi yang langka itu.
“Kita berencana akan melakukan kerjasama antar daerah produksi komoditi yang mengalami kelangkaan untuk menjamin pasokan komoditi yang langka tersebut. Tapi ini harus kita pastikan dulu komoditas apa yang langka di pasaran yang mempengaruhi laju inflasi, sehingga adanya pasokan dari daerah penghasil komoditi yang langka itu, laju inflasi bisa kita tekan,”jelas Ilham Hamid dengan nada optimis.
Nurmiati Amir, dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palopo mengatakan bahwa Inflasi tidak bisa kita pandang sebelah mata karena menjadi acuan pengukuran tingkat pertumbuhan ekonomi.
“Kemudian investor, para penanam modal juga melihat peluang untuk berinvestasi di wilayah itu dengan melihat inflasi. Apakah terkendali. Jika inflasi terkendali maka peluang untuk berinvestasi di wilayah itu besar, begitupun sebaliknya,” tukasnya.
Nurmiati Amir menambahkan, inflasi di Palopo jika kita melihat dari bulan ke bulan, Januari 2023 (5,36) sampai Agustus (3,13), memang kelihatan tinggi, terapi dari bulan ke bulan itu senantiasa memperlihatkan progres yang cukup bagus,”ujar Nurmiati Amir.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Kalau kita mengingat September tahun lalu, inflasi Kota Palopo itu melebihi nasional. Waktu itu ada kenaikan harga BBM. Jadi September ini akan besar sekali pengaruhnya terkendali karena dipicu adanya pembanding IHK-nya di tahun lalu itu tinggi.
“Meskipun belum rilis (inflasi September), penghitungannya juga belum rampung, tapi melihat kondisi September itu, saya optimis bisa ditekan karena yang pertama pembandingnya tahun lalu tinggi dan yang kedua kalau kita lihat pasar, tidak ada komoditi yang terlalu melonjak. Tapi saya juga tidak katakan murah,”ucapnya.
Selain Asisten II dan perwakilan BPS Kota Palopo, hadir pada rakor itu sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup Kota Palopo dan juga perwakilan Cabang Perum Bulog Divisi Regional Kota Palopo.**
Laporan : Arifin Muha