Gowa.metro-pendidikan.com. Pondok Pesantren Ahlus Shidqi War Rahmah (ASR) dibawah naungan/binaan Yayasan Asmar Abadi Fondation, kini dipimpin oleh suami istri yakni Dr Hj Aisyah Arsyad, S.Ag, MA (Direktur) dan Mayor CAJ H. Mirwan Embas, S.Ag, M.Si (Wakil Direktur).
“Penetapan kami sebagai pimpinan pesantren tersebut terbilang baru, sekitar dua bulan lalu. Kami menerima mandat dari ketua yayasan oleh ibu Hj Asrinta Nila Hapsari disaksikan pembina yayasan bapak Mayjen TNI Pur Andi Sumangerukka, SE di rumah kediamannya di Kendari”, ujar Hj Aisyah Arsyad kepada wartawan Metro Pendidikan di kampus Ponpen ASR di Jln Jenderal Herstasning, Desa Taeng, Kecamatan Palangga, Gowa, Sabtu (28/ 9/2024) lalu.
Hj Aisyah Arsyad yang didampingi Mayor CAJ Mirwan Embas (suami) mengatakan, lembaga pendidikan yang dipimpinnya lebih berorientasi pada pesantren ramah anak. Sebuah lembaga pendidikan Islam yang concern untuk menciptakan iklim pembelajaran pada pesantren yang mampu melindungi hak-hak anak serta menjadi garda terdepan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada anak secara holistik dan integral.
“Anak dalam mengikut proses pembelajaran dan seluruh kegiatan pondok benar-benar terasa enjoy, bahagia, menyenangkan dan tidak ada penekanan yang ketat dari pihak pondok. Kalau orang tua mau ketemu anaknya di pondok, kita kasih izin. Malah, ada orang tua nginap di pondok satu malam tidur bersama anaknya, itu juga bagian dari pemenuhan hak anak kepada orang tuanya”, ujar Aisyah Arsyad yang juga Trainer dan Penyusunan Modul Integrasi Islam Pesantren Ramah Anak Kerjasama UIN Alauddin Makassar-UNICEP.
Begitu pula sebaliknya, anak yang mau pulang ke rumahnya karena ada acara keluarga, juga diberikan izin oleh pihak pondok dengan harapan tidak boleh lama, ada aturan yang harus dipenuhi siswa apabila mau keluar dari pondok karena alasan mau ketemu keluarga.
“Pesantren ramah anak secara sederhana dapat dilihat dari sikap dan perilaku sehari-hari siswa dalam pondok. Misalnya, cara makan tidak boleh berdiri, makan dengan tangan kanan, saat ambil makan harus antri, tidak boleh berebutan termasuk juga merawat taman dan fasilitas pondok sebagai bentuk kasih sayang dan kecintaan terhadap diri dan keluarga, muaranya adalah akhlak mulia dan itu antara lain indikatornya”, jelas Doktor jebolan UIN Alauddin Makassar bidang Syariah dan Hukum Islam (2018).
Meski begitu, lanjut Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar ini, pesantren ramah anak dapat terakomodasikan ke dalam visi, misi dan tujuan ASR. Visi adalah terwujudnya lembaga pendidikan yang berintegritas (akhlak) terhadap anak (rahmah) dan integratif berlandaskan Al qur’an dan hadis.
Sedang misi ASR adalah Memberdayakan sikap dan perilaku jujur dalam berinteraksi di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren; Membangun pesantren yang mengedepankan kepentingan santri dengan menggali potensi santri secara mendalam; Mengintegrasikan agama dan sains dalam membentuk sikap dan perilaku santri dengan berbasis pada kemampuan informasi dan teknologi.
Adapun tujuan ASR adalah Menguatkan sistem pendidikan (sarana & prasarana) di pesantren yang mendukung tercapainya sikap dan perilaku berintegritas; Menyiapkan santri yang memiliki daya saing berdasarkan kompetensi yang mereka miliki; dan Melahirkan santri yang mampu mengintegrasikan pengetahuan dan kecakapan hidup untuk kepentingan masyarakat, agama dan bangsa.
Upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan ASR tersebut, Aisyah Arsyad mengaku, butuh proses dan kerja kolaboratif semua pihak yang terlibat dalam Yayasan Asmar Abadi Fondation. Termasuk orang tua santri dapat mendukung kelancaran biaya pendidikan anaknya selama berada di Ponpen ASR.
Kini pihaknya terus melakukan pembenahan terutama satuan pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam serta berafliasi ke Dinas Pendidikan (Pemda) Gowa khususnya kegiatan operasional belajar mengajar.
“Masih baru dengan jumlah murid 8 orang tahun pertama pelajaran 2024/2025 ini. Belum ada kendala yang berarti kami hadapi. Apalagi, guru yang mengajar di ASR semua luaran pondok pesantren dan sebagian diantaranya sarjana tafsir/Ilmu tafsir dan ilmu hadis pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar”, ucap Hj Aisyah yang sukses meraih program magister di Universitas Amir Abdul Kadir Constiontina Aljaazair (2003).
Dia juga mengatakan, SMP ASR selain menggunakan kurikulum pendidikan nasional, juga memakai kurikulum sendiri hasil racikan melalui program keunggulan, antara lain. Tahfidz Al-Qur’an Tematik. Program ini merupakan kegiatan menghafal Al qur’an secara tematik dengan menekankan pada pemahaman tema-tema pokok yang terdapat dalam Surah Al Baqarah, penguatan nomor ayat dan penulisannya menjadi salah satu capaian pembelajaran kelulusan.
Program Bahasa Arab & Bahasa Inggris. Bahasa Arab menjadi sarana untuk menghafal kota kata terkait dengan Al qur’an yang akan menunjang pemahaman terhadap huruf al qur-an serta mahir dalam percakapan, membaca dan menulis. Hal serupa juga berlaku pada bahasa Inggris untuk kemampuan listening( mendengar), speaking (percakapan) dan reading (membaca).
Program Kajian Kitab lebih pada pembelajaran ilmu nahwu dan ilmu sharaf sebagai landasan awal dalam menunjang kajian kitab yang merupakan kajian utama kepesantrenan terkait dengan akidah, ibadah dan muamalah dengan membaca pada kitab aslinya.
Pembelajaran Berbasis IT. Program ini dilakukan dengan mengintegrasikan sistem informasi dan teknologi dengan perkembangan pesantren. Dalam kegiatan ini, orang tua santri dapat mengikuti progres kegiatan yang dilakukan anaknya berupa kehadiran di sekolah, nilai, prestasi, kegiatan harian anak, kegiatan eskul, kesehatan dan olah raga melalui website pesantren.
Hj Aisyah Arsyad menambahkan, terkait pelaksanaan pesantren ramah anak, semua guru dan tenaga kependidikan/karyawan beserta santri mengikuti assesmen psikologi
Adapun fasilitas pondok/sekolah meliputi masjid (full AC), gedung kelas/asrama (full AC), ruang guru (full AC), ruang belajar (full AC), kamar tidur (full AC), lapangan olah raga (basket), laundry, kantin dan unit kesehatan santri. **
Laporan : Darwis Jamal