Makassar.metro-pendidikan.com. Kepala Kepolisian (Kapolda) Sulawesi Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, S.I.K, MH, membuka rapat koordinasi lintas sektoral Ops kepolisian mandiri kewilayahan Mantap Praja Pallawa di Hotel Harper, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Selasa (17/09/24).
Pilkada serentak 2024 ini diakui Jenderal Bintang Dua ini menjadi momen kritis bagi demokrasi di Indonesia. Terutama di Sulawesi Selatan, dimana stabilitas keamanan menjadi pertaruhan. Sebab Pemilihan kepala daerah tidak hanya tentang pemilihan pemimpin, namun juga tentang ujian bagi kesiapan dalam menjaga keamanan.
“Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, dalam arahannya kepada pejabat TNI dan Polri di Istana Negara IKN pada tanggal 12 September 2024, menyampaikan TNI-Polri harus mendukung penuh penyelenggaraan Pilkada, jaga netralitas, jaga situasi agar tetap kondusif dan jika ada hal-hal yang kecil-kecil segera selesaikan, jangan menjadi sebuah persoalan yang membesar,” tegas Kapolda Polda Sulsel dalam sambutannya.
Melalui arahan Presiden, lanjut Abdi Rian, Polda Sulawesi Selatan pun telah mengambil berbagai langkah strategis termasuk koordinasi yang intensif dengan pihak-pihak terlibat di semua tingkatan.
Namun, memenuhi harapan tugas ini tidaklah ringan, mengingat tingginya kompleksitas ancaman yang mungkin terjadi, mulai dari ancaman keamanan fisik hingga penyebaran hoaks dan ujaran kebencian yang bisa memicu konflik sosial.
“Untuk itu, sinergi antara seluruh pihak yang hadir dalam rapat koordinasi ini sangat diperlukan,” imbuh Kapolda Sulsel.
Sulawesi Selatan sendiri berada di posisi ke-5 kategori rawan tinggi berdasarkan pemetaan kerawanan Pilkada 2024 yang dikeluarkan oleh Bawaslu, dan khusus untuk masa kampanye, provinsi ini bertengger di posisi pertama sebagai yang terawan.
Situasi ini membawa pengamanan menjadi faktor penting demi menjaga integritas pilkada. Menjaga netralitas dan profesionalisme
Menurut Polda Sulsel, merupakan kunci utama dalam proses ini. Komitmen dijaga agar tugas pengamanan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan tanpa memihak.
“Kami Polda Sulsel berkomitmen untuk menjaga agar pelaksanaan tugas pengamanan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tanpa memihak kepada salah satu pihak mana pun,” tandasnya.
Strategi koordinasi dan sinergi lintas lembaga ini menjadi jawaban atas tantangan pengamanan efektif Pilkada Sulsel. Diharapkan, dengan persiapan yang matang dan sinergi yang kokoh.
Pilkada serentak di Sulawesi Selatan digelar 27 November 2024, Polda Sulsel optimis dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses sebagai bukti dari pesta demokrasi yang berkualitas. **ril**
Laporan : Arifin/hms