Luwu Utara.metro-pendidikan.com. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Utara menerima sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Rakyat Luwu Utara (AMAR-Luwu Utara) di ruang RDP Kantor Sekretariat DPRD Luwu Utara, Selasa (8/1/2025) kalu.
Muh Arya Gandi, menyampaikan salah satu tuntutannya adalah terkait anggaran dana non kapitasi tenaga kesehatan. Yang menurutnya, seharusnya dana tersebut sudah terbayarkan kepada tenaga medis.
“Sejatinya transfer dari BPJS Kesehatan sudah dilakukan hingga bulan Oktober 2024 lalu, yang kami pertanyakan kenapa belum dibayarkan”, tukas Muh Arya Gandi.
Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin yang memimpin rapat menyampaikan bahwa dari beberapa tuntutannya, pihaknya sudah menghadirkan SKPD teknis. Termasuk hadir bendahara umum daerah yang juga sekretaris daerah.
Pj Sekretaris Kabupaten Luwu Utara, Baharuddin Nurdin, menjawab beberapa pertanyaan tersebut. Menurutnya, pihaknya bukan tidak membayarkan. Akan tetapi yang dilakukan adalah penundaan karena beberapa hal.
Dikatakan, pertama dana yang ditransfer BPJS Kesehatan baru sampai bulan oktober. Untuk November dan Desember, sementara proses karena menunggu SKPD teknis menyelesaikan DPA nya.
Termasuk yang jadi kendala sehingga harus dicarikan solusi adalah, dana transfer kesehatan gratis dari provinsi tidak ada. Bahkan mulai dari bulan Januari 2024.
“Justru kita, berusaha menutupi karena sharing anggaran dari Provinsi, kesehatan gratis tak kunjung ada. Bayangkan sejak Januari 2024. Besarannya sekitar 6,1 miliar”, ungkap Baharuddin. **
Laporan : Tim MP