Dorong Percepatan Penanganan Kekerasan Siswa Pj Wali Kota Palopo Buka Pelatihan Advokasi di Sekolah

Palopo-Metro-pendidikan.com — Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, SH., M.Si., hadir sekaligus membuka kegiatan pelatihan advokasi dan pendampingan percepatan penanganan kekerasan serta Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) khususnya tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP) dalam wilayah Kota Palopo. Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Palopo di Auditorium SaokotaE Senin, 13 November 2023 lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo, Asnita Darwis, S.STP., menyampaikan laporan dalam kegiatan tersebut, mengajak untuk membangun sekolah yang ramah, aman, nyaman dan menyenangkan.

Menurut Asnita, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh episode ke-26 ‘Merdeka Belajar’ Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek RI, yang menyoroti percepatan penanganan kekerasan di satuan pendidikan dan peningkatan kualitas hasil belajar melalui penyusunan kurikulum di satuan pendidikan.

“Kota Palopo masih mengalami beberapa kejadian kekerasan, baik itu antar siswa maupun dari guru ke siswa. Sesuai dengan episode ke-26 Kemendikbud Ristek, kita bersinergi dengan pemerintah kota Palopo untuk membentuk satuan tugas percepatan penanganan satuan pendidikan, dan di satuan pendidikan akan di bentuk PPKSP yang kemudian di laporkan ke Kementerian Dikbud dan Ristek RI,” ungkap Kadis Pendidikan.

Pj. Wali Kota Palopo, Asrul Sani, dalam sambutannya menyatakan, kegiatan ini sangat penting mengingat masih terjadi kekerasan di sekolah. “Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) diharapkan dapat mencari akar masalah dan menyelesaikannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan,”ujarnya.

Asrul Sani menekankan bahwa pendidikan adalah hal yang sangat penting dan anggaran untuk pendidikan harus diberi perhatin cukup besar. “Anggaran pendidikan itu minimal 20 persen dari keseluruhan anggaran. Kita ingin Kota Palopo tumbuh ke depan, maka yang pertama harus di perhatikan adalah pendidikan. Membangun sebuah daerah bukan hanya membangun fisik seperti jembatan dan jalan, tetapi juga membangun manusianya, membangun kualitas sumber daya manusianya,” jelas Pj Walikota Palopo ini.

Sekadar diketahui, kegiatan ini direncanakan dapat berlangsung selama empat hari dengan partisipasi kepala sekolah tingkat SMP negeri dan swasta serta tim pengembang kurikulum sebagai peserta pelatihan. **

Laporan : Arifin Muha

Pos terkait