Palopo, metro-pendidikan.com.Warga Kelurahan To Bulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo digegerkan dengan penemuan mayat di sekitar lokasi Air Terjun Buntu Datu, Sabtu (20/4/2024).
Korban yang belakangan diketahui bernama Angri alias Anjas ditemukan tergantung di akar pohon di sekitar Air Terjun Buntu Datu. Korban pertama kali ditemukan dua pelajar yakni Mikael Marcel Palantik dan Gabriel Dauna.
Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari masyarakat.
“Dipimpin Kapolsek Wara Utara, Ipda Aris, kami lalu menuju ke lokasi untuk mengamankan TKP serta memasang Garis Polisi,” ujar AKP Supriadi.
Setelah melakukan olah TKP kemudian dilakukan evakuasi terhadap korban yang juga warga Lamasi, Kabupaten Luwu, Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading Palopo.
“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah almarhum ditemukan adanya luka gores di tangan kanan, luka lecet jari tangan kanan, luka lecet kaki kanan dan kemaluan mengeluarkan air seni, tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan serta diduga almarhum diduga meninggal karena gantung diri,” jelas AKP Supriadi
Perwira tiga balok itu menjelaskan, awalnya identitas korban tidak diketahui. Tak lama kemudian, datang warga yang sedang mencari anggota keluarga mereka. Setelah melihat mayat almarhum, mereka meyakini korban adalah anggota keluarganya.
Menurut pengakuan mereka, korban lari dari RSUD Sawerigading dengan keluhan sakit ulu hati dan kepala. Selama itulah, korban sudah tidak lagi berkomunikasi dengan keluarganya.
“Almarhum pada Senin tanggal 15 April 2024 dirawat di RSUD Sawerigading Palopo dengan keluhan sakit ulu hati dan sakit kepala. Sementara pada Rabu tanggal 17 April 2024 pukul 09.30 Wita almarhum lari dari RSUD Sawerigading Palopo,” ungka AKP Supriadi.
Sejak almarhum lari dari RSUD Sawerigading Palopo, keluarga melakukan pencarian terhadap almarhum di sekitar RSUD Sawerigading Palopo dan di rumah kerabat yang dimungkinkan menjadi tempat pelarian almarhum.
“Atas kejadian itu, pihak keluarga almarhum menerima dengan ikhlas atas meninggalnya almarhum dan menganggap bahwa kejadian tersebut merupakan takdir,” tandas Kasi Humas Polres Palopo.
Tidak adanya tanda-tanda kekerasan di dalam tubuh korban menguatkan dugaan korban meninggal karena bunuh diri. Diduga korban depresi lantaran sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
“Pihak keluarga juga tidak bersedia atau menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum kemudian dibuatkan berita acara penolakan autopsi oleh Unit Reskrim Polsek Wara Utara,” demikian AKP Supriadi.
Laporan : Arifin Muha