Makassar, metro-pendidikan.com — Analisa Stunting dari Politeknik Kesehatan Makassar menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat di Kelurahan Mamajang Dalam, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan menghadapi aneka permasalahan kesehatan dan penyakit terutama pada ibu dan ana terutama stunting.
Khusus permasalahan stunting di Kelurahan Mamajang Dalam dalem upaya proses penanganannya dibutuhkan berbagai inovasi, kerja sama dan kolaborasi terutama dalam bentuk pemberdayaan kader kesehatan dan kelompok mitra dengan tetap mendorong terhadap penggunaan teknologi informasi.
Analisa itu, terungkap pada suatu kegiatan pengabdian masyarakat bertema,” Sosialisasi dan Pendidikan Kesehatan Berbasis Teknologi Informasi Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Sunting di Kelurahan Mamajang Dalam, Kota Makassar di selenggarakan oleh dosen Politeknik Kesehatan Makassar baru saja ini.
Hariani, S.Kep, M.Kes, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat PPDM Politeknik Kesehatan Makassar khusus kegiatan stunting menuturkan, upaya ini dilaksanakan dalam rangka pengabdian masyarakat pada Program Pengembangan Desa Mitra ((PPDM) Politeknik Kesehatan Makassar, Kemenkes RI tahun anggaran 2024.
Hariani menyebutkan, sukses melaksanakan kegiatan tersebut, selain dihadiri unsur pemerintah Kelurahan Mamajang Dalam beserta staf, TP PKK Kelurahan Mamajang Dalam dan para kader kesehatan (Posyandu). Juga hadir sejumlah pemateri/dosen Politeknik Kesehatan Makassar antara lain Hariani, S.Kep, M.Kes, Hariati, S.Pd, S.Kep, Ns, M.Kes dan Dr Abd Hady J.S.ST, S.Kep, M.Kes.
Hariani juga memaparkan data bahwa dalam lima tahun ini upaya pencegahan dan penanganan kasus stunting di Kelurahan Mamajang Dalam cukup positif bahkan mengalami angka penurunan cukup signifikan. Hal ini, dapat dilihat tahun 2019 tercatat 61 anak stunting, tahun 2020 sebanyak 46 anak stunting, tahun 2021 sebanyak 54 anak stunting, tahun 2022 sebanyak 37 anak stunting, dan tahun 2023 (hingga Juli) sebanyak 23 anak stunting.
Meski begitu, pihaknya terus aktif dan merespon cepat terhadap permasalahan stunting sebagai bagian dari agenda strategis bahkan menjadi program prioritas pemerintah pusat setelah pemilihan ekonomi nasional dan Covid-19. Betapa penting melakukan edukasi dalam bentuk pencegahan dan penanganan stunting melalui berbagai inovasi, antara lain berbasis Teknologi Informasi.
Sejalan permasalahan stunting, Hariani mengungkapkan, adapun tujuan utama dari kegiatan PPDM ini adalah (1) mendorong pengembangan model/ metode/ strategi sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di lokasi mitra; (3) Pemberdayaan peran Kader Kesehatan selaku kelompok mitra sasaran.
Tujuan khususnya adalah Mengembangkan suatu sistem jaringan informasi dan teknologi telekomunikasi dengan memanfaatkan media online (internet) untuk sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting; Membentuk suatu forum konsultasi; menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan; Melakukan technical assistance, monitoring, pengawasan, dan assessment.
Adapun, permasalahan umum yang dihadapi pada daerah mitra antara lain: Pengetahuan dan pemahaman kalangan warga masyarakat mengenai stunting, ciri-ciri, sumber dan faktor penyebab serta solusi pencegahan dan penanganannya masih relatif kurang bahkan terkadang masih simpang siur, ambigu, overlapping, absurd dan multi interpretasi;
Warga masyarakat masih relatif jarang dan kurang memperoleh penyuluhan dan edukasi mengenai pencegahan dan penanggulangan stunting; Kegiatan sosialisasi dan pendidikan kesehatan tentang stunting beserta seluk beluknya, faktor-faktor penyebabnya dan solusi pemecahannya di Mamajang Dalam masih relatif kurang; Kader kesehatan yang ada di Posyandu sebagai kelompok mitra belum memiliki keberdayaan dan kemandirian dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting.
Solusi umum yang ditawarkan pada PPDM ini adalah Memberdayakan mitra dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan sosialisasi dan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangan stunting; Memberdayakan kelompok mitra dalam penyelenggaraan kegiatan sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi tentang pencegahan dan penanggulangan stunting.
Solusi khususnya adalah Mendorong mitra membuat desain aplikasi teknologi informasi media online sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi tentang pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayahnya;
Mendorong mitra membuat desain basis pangkalan data stunting; Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi kelompok mitra; Melakukan pengawasan, assessment dan pendampingan (technical assistance) kepada mitra dan kelompok mitra dalam melakukan sosialisasi dan pendidikan kesehatan berbasis teknologi informasi tentang pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayahnya.
Sedangkan target capaian adalah Meningkatnya kerjasama dan kemitraan strategis antara Poltekkes dengan Mitra yakni Kelurahan Mamajang Dalam serta adanya komitmen MoU; Terbentuknya kelompok mitra kader kesehatan sebagai pioner dalam penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan kesehatan bagi pencegahan dan penanggulangan stunting;
Tersedianya aplikasi teknologi online sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan kesehatan bagi pencegahan dan penanggulangan stunting; Terbentuknya jaringan komunikasi informasi berbasis aplikasi media online dalam strategi dan metode sosialisasi dan pendidikan kesehatan bagi pencegahan dan penanggulangan stunting; Terpenuhinya janji luaran wajib dan luaran tambahan. **
Laporan : Darwis Jamal