Luwu Utara.metro-pendidikan.com. Madrasah DDI Masamba Tingkat Aliyah dan Tsanawiyah kembali mengambil langkah inovatif melalui pelaksanaan Ujian Penilaian Tengah Semester (UPTS) dengan menggunakan aplikasi berbasis android untuk tahun pelajaran 2024-2025 Senin ( 02/12/2024).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk memanfaatkan teknologi dalam mendukung proses pembelajaran dan evaluasi yang lebih efektif, modern dan ramah lingkungan.
Kepala Madrasah Muhammad Zuljalali, S.Pd,I, menyatakan bahwa inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi perkembangan dunia yang semakin mengarah ke teknologi.
“Ujian berbasis Android, kami ingin memastikan bahwa siswa kami tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga melek teknologi. Ini adalah bagian dari komitmen Madrasah DDI Masamba untuk selalu bergerak maju dalam memberikan layanan pendidikan terbaik,” ujarnya.
Asra selaku operator madrasah sekaligus panita yang menghandle langsung UPTS aplikasi yang digunakan, sebelum hari H sudah melakukan uji coba.Dalam pelaksanaannya, penilaian tengah semester ini diawasi dengan ketat menggunakan sistem monitoring real-time melalui aplikasi yang terhubung langsung dengan server madrasah. Setiap peserta didik yang mengerjakan ujian juga harus login dengan akun masing-masing yang telah diverifikasi sebelumnya.
Hal itu, sambungnya, dilakukan untuk mencegah kecurangan dan memastikan keaslian hasil kerja siswa. Para guru juga turut serta dalam pengawasan teknis dan akademis, di mana mereka dapat memantau perkembangan siswa selama ujian berlangsung.
Tim teknologi informasi madrasah juga siap siaga untuk memastikan semua berjalan lancar, termasuk mengatasi masalah teknis jika ada kendala yang muncul.
Sukses pelaksanaan penilaian tengah semester berbasis Android ini, menurut Asra, Madrasah DDI Masamba Tingkat Aliyah dan Tsanawiyah berencana untuk terus mengembangkan sistem ini di masa mendatang. Tidak hanya untuk ulangan harian dan tengah semester, tetapi juga ujian akhir dan ujian praktik berbasis teknologi.
Langkah ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi madrasah-madrasah lain di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari pendidikan yang lebih maju dan inklusif.**
Laporan : Hasdir/Wis