Sinjai, metro-pendidikan.com – Manajemen pencairan dan Biaya Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Sinjai dinilai “rumit”. Hal ini disampaikan oleh Ahmad Usama S.Pd, Kepsek SD Negeri 48 Lappae, Desa LappaE Kecamatan, TellulimpoE, Kabupaten Sinjai, Sulsel, saat media ini berkunjung kesana, Selasa 20 Juni 2023.
Dibeberkan, manajemen pencairan dana BOS saat ini membuat pihak sekolah kesulitan karena harus melaporkan penggunaan anggaran sebelum pencairan. Hingga pihaknya “acap” kali merasa kesulitan dalam pelaporan tersebut. Untuk mendapatkan kwitansi pertanggung jawaban pembelanjaan demi kebutuhan pembelanjaan sebelum mendapatkan rekomendasi pencairan dari tim BOS (Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai red).
“Kita ini seakan-akan mau dijebak oleh tim dana BOS” Ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya tidak membeberkan secara detail tum Bos yang dimaksud. Hanya saja pihaknya mengarahkan media ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai.
“Silahkan kita tanyakan ke Dinas Pendidikan. Kita ini sangat kesulitan dan dipemerikasaan sangat rumit” Tegasnya.
Sementara disisi lain, pengelolaan dana BOS di SD Negeri 48 LappaE ada kesan tidak transparan. Berdarkan yang dipajang pada papan pengumuman dana BOS masih anggaran 2020. Untuk anggaran tahun ini (2023) belum terpajang.
“Kita belum memasang untuk anggaran tahun ini. Sudah ada cuma saja belum kita pasang/pajang” Sebut Ahmad Usama.
Sampai berita ini diturunkan pihak dinas pendidikan Kabupaten Sinjai masih berusaha untuk dikonfirmasi. ** ( Tim/ Rasyid)**