Gelar Karya SMAN 16 Luwu Utara Berlangsung Meriah, Menuai Pujian Dan Apresiasi

Luwu Utara.metro-pendidikan.com.
UPT SMAN 16 Luwu Utara sukses melaksanakan Gelar Karya Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5) pada Kamis, 14 Nopember 2024. Kegiatan ini berlangsung di halaman SMAN 16 Luwu Utara, tepatnya di Desa Bumi Harapan.

Kegiatan yang mengusung tema, ” Rupa-rupa Seni Menyatukan Limbah dan Kearifan Lokal dalam Kebhinekaan’. Ketua panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa pemilihan tema tersebut merupakan gabungan dari 3 tema P5 pada tahun ini, yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal dan Kebhinekaan.

Adapun hasil karya dari 3 tema tersebut terdiri atas Makanan Tradisional khas, Karya dari bahan bekas terdiri dari, gaun dari limbah plastik, lampu hias dari batok kelapa, limbah tekstil untuk alat rumah tangga, serta pentas seni yang terdiri dari Tari 4 etnis (Makassar, Toraja, Bugis dan Mandar), Tari Nusantara, Fashion Show, Tari Tradisional dan Tari Kontemporer, Dance Modern, serta Penampilan Baju Adat Nusantara.

Kepala SMAN 16 Luwu Utara, Baco Samsir, S.Pd, MM.Pd dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi demi suksesnya kegiatan ini.

“Terima kasih kepada bapak ibu guru dan anak-anakku semua yang telah mempersiapkan kegiatan ini sehingga bisa semeriah ini, juga kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII, Pengawas Satuan Pendidikan, termasuk para sponsor, tokoh masyarakat, pemerintah desa dan kecamatan serta kepada para orang tua siswa yang hadir, terima kasih untuk semua,” demikian Baco Samsir.

Senada dengan Kepala SMAN 16 Lutra Pengawas Satuan Pendidikan H. Kamaluddin Alnan, S.Pd, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang baik selama ini, termasuk dalam menyukseskan kegiatan tersebut.

“Terkait persoalan pergantian kepemimpinan (baca: menteri pendidikan), tidak perlu dipolemikkan, kurikulum mau berganti atau tidak, intinya kita bekerja dengan baik dan berupaya untuk mengikuti setiap perkembangan dan perubahan, membimbing anak-anak kita menjadi lebih baik,”jelas H. Kamal.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII, yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembinaan SMA, Andi Lalak, S.Pd, M.Pd, dalam sambutannya juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta berkontribusi dan mensupport terselenggaranya kegiatan ini.

“Kehadiran bapak pengawas, mantan pengawas, Kapolsek, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, orang tua siswa dan semua yang hadir, termasuk para alumni, adalah bukti bahwa kita ingin SMAN 16 Luwu Utara semakin terdepan. Kita, ingin siswa-siswi kita semakin pintar dan kompeten serta semakin berkarakter,” tegas Andi Lalak dalam sambutannya.

Guru berprestasi tahun 2012 ini juga menyampaikan pentingnya mengambil manfaat dari keberagaman di SMAN 16 Luwu Utara ini. “Keberagaman, baik suku, agama, dialeg bahasa, termasuk hobi dan perbedaan kesukaan, harus menjadi pendukung dan pemersatu serta menjadi kekuatan untuk SMAN 16 Luwu Utara menjadi semakin berprestasi”, ucap Andi Lalak dengan nada menantang.

Andi Lalak yang juga mantan Wakasek Kurikulum SMAN 1 Luwu Utara ini juga menegaskan bahwa Gelar Karya bukan sekedar memamerkan hasil karya siswa, bukan sekedar penampilan seni, budaya, tetapi yang terpenting adalah ada nilai, dimensi yang harus tercapai dari setiap tahap dalam pembuatan karya, terutama dimensi KeTuhanan, kegotongroyongan, tanggungjawab, serta kreatifitas. Ini harus terbentuk dalam diri anak didik kita.

“Tidak boleh karena gelar karya, lalu kemudian terlambat Salat, tidak boleh karena berebut pekerjaan lalu terjadi bullying, tidak boleh karena berharap nilai tinggi lalu karya dibeli, karena sesungguhnya yang terpenting adalah proses bukan hasil,” jelas mantan Ketua MGMP Biologi ini penuh semangat.

Keramaian serta keriuhan tak terbendung saat pementasan tarian dimulai, dibuka dengan Tarian Empat Etnis, dilanjutkan dengan Tari Nusantara dan Fashion Show. Di tengah tepuk tangan para hadirin dan penonton, beberapa orang mulai melakukan saweran kepada para penari dan peserta Fashion Show.

Tak kalah menariknya, sebut Andi Lalak, saat penampilan drama “Guru dan Siswa”, bahkan beberapa terlihat meneteskan air mata karena larut dalam kesedihan seolah menyaksikan kejadian sesungguhnya.

Sebelum kegiatan berakhir, para hadirin diberi kesempatan mengunjungi stand produk kerajinan dan jajanan dengan harga yang sangat ekonomis. Dan terlihat, banyak yang memborong produk-produk tersebut, terutama kue tradisional, lampu hias dan perlengkapan dapur. Ini membuktikan bahwa antusias para orang tua dalam mensupport anak-anaknya sangat luar biasa dan patut diapresiasi.

“Ini sangat luar biasa, kerjasama yang sangat baik antara cabang dinas, pengawas dan sekolah,” puji salah seorang wali siswa yang juga adalah seorang guru. @ndil**

Laporan : Arifin

Pos terkait