Pestisida ialah zat kimia yang digunakan buat mengatur hama, gulma, serta penyakit pada tumbuhan. Salah satu tipe pemakaian pestisida merupakan dalam proses fumigasi, yang ialah tata cara pengendalian hama dengan memakai gas ataupun uap yang mempunyai dampak mematikan terhadap hama yang terdapat di dalam ruangan ataupun bangunan tertentu.
Dalam postingan ini, kita hendak memahami lebih dalam tentang jenis- jenis pestisida yang digunakan dalam fumigasi.
Memahami Jenis- jenis Pestisida buat Fumigasi
Pestisida yang digunakan buat fumigasi terdiri dari bermacam tipe yang mempunyai ciri serta tujuan pemakaian yang berbeda- beda. Berikut merupakan sebagian tipe pestisida yang kerap digunakan dalam oleh beberapa layanan jasa fumigasi:
1. Fosfin
Pestisida tipe fosfin, semacam fosfina (phosphine), ialah gas yang digunakan secara luas dalam fumigasi. Fosfin bekerja dengan metode menghancurkan sistem respirasi hama lewat penghancuran enzim yang berfungsi dalam proses tersebut. Pestisida fosfin umumnya digunakan buat mengatur serangga semacam rayap, kutu novel, serta serangga pemicu penyakit pada biji- bijian.
Salah satu merk produk fumigasi yang berbahan bawah fosfin yang populer serta banyak digunakan ialah Fumilikuid 2 GA.
2. Metil bromida
Metil bromida merupakan gas yang biasa digunakan dalam fumigasi buat mengatur serangga serta hama yang lain. Pestisida ini bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga. Walaupun efisien dalam mengatur hama, pemakaian metil bromida sudah dibatasi di sebagian negeri sebab akibatnya terhadap susunan ozon.
3. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida( SO2) ialah gas yang digunakan dalam fumigasi buat mengatur serangga serta mikroorganisme patogen. Pestisida ini bekerja dengan menghancurkan sistem respirasi serangga serta membatasi perkembangan mikroorganisme. Tetapi, pemakaian sulfur dioksida butuh dicoba dengan hati- hati sebab gas ini bisa beresiko untuk manusia bila terhirup dalam konsentrasi yang besar.
4. Kloropicrin
Kloropicrin, pula diketahui selaku gas air mata, merupakan gas beracun yang digunakan dalam fumigasi buat mengatur serangga, nematoda, serta gulma. Pestisida ini bekerja dengan metode merangsang serta mengganggu sistem respirasi hama. Pemakaian kloropicrin dalam fumigasi butuh dicoba dengan sangat hati- hati sebab sifatnya yang beracun serta berpotensi menimbulkan iritasi pada manusia.
5. Sulfurfluorida
Sulfurfluorida (sulfuryl fluoride) merupakan gas yang digunakan dalam fumigasi buat mengatur serangga serta hama yang lain. Pestisida ini bekerja dengan mengganggu sistem respirasi hama lewat penghancuran enzim yang berfungsi dalam proses tersebut. Pemakaian sulfurfluorida dalam fumigasi butuh dicoba dengan hati- hati sebab gas ini bisa beresiko untuk manusia bila terhirup dalam konsentrasi yang besar.
6. Karbon dioksida
Karbon dioksida( CO2) digunakan dalam fumigasi buat mengatur serangga dengan metode menutupi oksigen yang diperlukan oleh serangga. Pestisida ini biasanya digunakan buat mengatur hama yang hidup di dalam ruangan semacam kecoa serta tikus. Pemakaian karbon dioksida dalam fumigasi relatif nyaman untuk manusia bila dicoba dengan benar.
Kesimpulan
Memahami jenis- jenis pestisida yang digunakan dalam fumigasi bisa menolong kita dalam memilah tata cara pengendalian hama yang pas buat melindungi tumbuhan serta melindungi keberhasilan panen. Berarti buat senantiasa menjajaki petunjuk pemakaian pestisida dengan benar serta mencermati aspek keselamatan manusia serta area dalam penggunaannya. Dengan uraian yang baik tentang jenis- jenis pestisida ini, kita bisa memaksimalkan pemakaian pestisida dalam fumigasi serta melindungi penyeimbang ekosistem pertanian. (*/dirman)