Luwu utara, metro-pendidikan.com –Lahan persawahan di hamparan rinawu Desa Taloto Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara telah menjadi langganan banjir musiman pada saat intensitas curah hujan tinggi.
Dua tahun berturut-turut (2022 dan 2023) saat sungai Lore banjir meluap ke hamparan persawahan mencapai ketinggian sampai 70 cm yang merendam area persawahan.
Dikutip dari percakapan WA group warga Desa Taloto bahwa hal tersebut telah di usulkan kepada pemerintah Desa agar sungai tersebut segera di tanggul untuk mengantisipasi luapan banjir jika banjir musiman tiba.
“Cici Lampi: Semoga segera ada tindakan dari pemerintah untuk mengupayakan tanggul banjir di daerah Rinawu, biar kejadian seperti ini tidak terulang lagi atau setidaknya bisa diminimalisir😇
Irpan Nuh: Saya kira tahun lalu sudah ada yang usulkan untuk di perhatikan tangul, mungkin tunggu waktu eksekusi saja tahun ini
Dedi Milu: Semua orang rinawu tentunya sudah mengusulkan melalui musyawara dusun di masing-masing dusun, semoga segera di realisasikan melihat kondisi persawahan yang rawan rusak.
Dedi Milu: Musdus dusun tadoyang kami sudah usulkan”
Masyarakat Desa Taloto sangat mengharapkan agar pemerintah segera membangun tanggul banjir di bantaran sungai Lore untuk mengantisipasi luapan air yang berpotensi merusak lalhan-lahan persawahan.
“Tahun lalu dengan tahun ini adalah banjir terparah karena ketinggian air yang meluap ke area persawahan mencapai 70 cm merendam padi yang baru saja di tanam, jadi kami belum tahu apakah padi tersebut akan bertumbuh baik atau sudah rusak”, ungkap Ernes warga desa Taloto setelah melihat kondisi persawahannya yang masih terendam air, saat dikonfirmasi awak media.(15/03/2023).
“Jadi harapan kami tolong pemerintah segera ambil tindakan, buatkan tanggul banjir karena selain bisa gagal panen, lahan persawahan juga akan rusak jika banjir seperti ini terus berulang setiap tahunnya”, tutupnya
Laporan : Yosias T
